Sebagai tempat berpijak, material penutup lantai haruslah diperhatikan dengan baik. Terlebih di area dapur yang rentan basah dan berisiko licin. Belum lagi masalah tumpahan masakan, yang bila dibiarkan, bisa menumpuk jadi noda membandel di lantai. Kalau sudah begini, aktivitas di dapur tentu jadi tidak nyaman dan tampilannya pun tidak indah lagi.
Berikut ini tips memilih material penutup lantai dapur yang tepat untuk
dapur cantik dan juga nyaman.
MATERIAL
Material paling praktis tentulah keramik, karena harganya lebih terjangkau serta sifatnya yang lebih tahan air dibandingkan homogeneous tile. Anda juga bisa menggunakan lantai semen ekspos untuk kesan rastik di dapur. Pastikan lantai semen ekspos sedikit bertekstur untuk menghindari lantai licin bila terkena air.
TEKSTUR
Pilih pelapis lantai dapur yang bertekstur atau yang tidak mengilap (matte). Ini berkaitan dengan keamanan selama beraktivitas di dapur. Tekstur pada permukaan material akan mengurangi risiko terpeleset bila lantai dalam keadaan basah.
UKURAN
Untuk dapur yang berukuran mungil, sebaiknya pilih keramik berukuran besar, misalnya 60 cm x 60 cm. Semakin sedikit sambungan atau nat pada lantai, maka ruang akan terkesan lebih luas. Anda juga bisa mengakali ukuran nat jadi lebih kecil. Namun ini bisa berisiko keramik terlepas dan popping di kemudian hari bila materialnya tidak tepat.
WARNA DAN MOTIF
Warna dan motif apapun bisa Anda gunakan untuk lantai dapur. Semuanya bergantung dari konsep dapur yang hendak ditampilkan dan selera pribadi. Anda juga bisa memadukan ubin polos dengan ubin bermotif untuk tampilan dapur yang unik.
PEREKAT DAN PENGISI NAT
Bila lantai dapur menggunakan keramik, qunakan perekat khusus keramik. Dengan begitu, risiko keramik rusak akibat popping bisa dikurangi. Begitu juga dengan pengisi nat. Saat ini tersedia pengisi nat berbagai warna, sehingga Anda bisa menyesuaikan dengan warna keramik. Tampilan lantai pun jadi makin cantik.